Copyright (c) 2013 carasehatalaherbal.blogspot.com - All Rights Reserved. Powered by Blogger.

Perimenopause

perimenopause

Pengertian Perimenopause

Perimenopause, yang kadang-kadang disebut "transisi menopause", adalah waktu menjelang berakhirnya periode menstruasi seorang wanita. Selama waktu ini seorang wanita akan mengalami perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron. Perubahan ini dapat menyebabkan gejala seperti hot flashes. Beberapa gejala dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah periode menstruasi berhenti. Setelah menopause, seorang wanita berada pada post menopause, yang berlangsung sampai sisa hidupnya.

Kebanyakan wanita mulai mengalami perimenopause antara usia 39 tahun sampai 51 tahun. Beberapa wanita melihat adanya perubahan menstruasi dan gejala premenstrual syndrome (PMS) pada akhir usia 30-an, ketika hormon-hormon mulai berfluktuasi dan kesuburan secara alami mengalami penurunan. Sedangkan beberapa wanita yang lain tidak melihat perubahan perimenopause sampai akhir usia 40-an.

Ada beberapa faktor yang dapat mempercepat datangnya masa perimenopause ini, di antaranya yaitu:
  • Merokok
  • Keturunan
  • Tidak pernah melahirkan
  • Pernah mendapatkan kemoterapi ketika masih anak-anak
  • Melakukan histerektomiatau operasi pengangkatan kandungan (rahim, uterus)
  • Stres.

Tanda-Tanda perimenopause

Menstruasi menjadi tidak teratur
Tanda perubahan pertama seseorang mengalami perimenopause adalah perubahan periode menstruasi. Masa menstruasi sebelum mengalami perimenopause biasanya wajar setiap bulannya dan rutin. Namun, jika sudah masuk masa perimenopause ini, akan terjadi perubahan periode menstruasi, yang mungkin akan berlangsung secara tidak teratur bisa lebih lama atau lebih pendek atau bahkan tidak mengalami menstruasi selama beberapa bulan. Selain itu, bisa saja akan mengalami perdarahan ringan atau bisa saja berat selama periode mnestruasi.

Hot flush
Hot flashes adalah gelombang panas tubuh yang datang tiba-tiba, akibat perubahan kadar estrogen yang menyerang tubuh bagian atas dan muka. Serangan ini ditandai dengan munculnya kulit yang memerah di sekitar muka, leher dan dada bagian atas, detak jantung yang kencang, badan bagian atas berkeringat, termasuk gangguan tidur.

Perubahan mental
Perubahan mental seperti sering depresi, kecewa, perubahan suasana hati, kecemasan dan irirtabilitas, adalah salah satu tanda seorang wanita bisa mengalami masa perimenopause.

Vagina kering
Saat masa perimenopause, penurunan produksi estrogen akan menurun dan akibatnya akan mengakibatkan vagina mejadi kering. Jika hal ini terjadi, sebaiknya menggunakan obat pelumas vagina OTC dan segera konsultasu dengan dokter, agar mendapat penanganan dengan cepat.

Kesuburan berkurang
Ovulasi atau pelepasan sel telur menjadi tidak teratur, sehingga kemungkinan bertemunya sel telur dengan sperma menjadi lebih rendah walau masih mungkin untuk hamil.

Produksi lemak meningkat
Masa perimenopause mengakibatkan wanita akan mengalami peningkatan lemak pada tubuh, khususnya lemak di sekitar pinggang. Hal yang bisa membantu untuk menangani masalah ini tentunya olahraga secara teratur, misal jogging atau aerobik selama 30 menit 3 kali seminggu, dan tentunya diet teratur.

Perubahan fungsi seksual
Selama perimenopause, keinginan untuk berhubungan intim dapat berubah, tetapi pada banyak wanita akan mengalami masa-masa menyenangkan sebelum masa menopause tiba dan biasanya berlanjut sampai melewati masa perimenopause.

Osteoporosis
Pengeroposan tulang ini terjadi sebagai akibat berkurangnya hormon estrogen.

Perubahan kadar kolesterol
Berkurangnya estrogen akan merubah kadar kolesterol dalam darah dan meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) yang mengakibatkan risiko terkena penyakit jantung. Sedangkan HDL atau kolesterol baik, menurun sesuai pertambahan usia.


Pencegahan


Perimenopause bukan suatu penyakit yang harus dicegah, tetapi ada beberapa gejala dan ketidaknyamanan yang dialami sehari-hari bisa dikurangi. Berikut ini adalah beberapa gejala tersebut:

  • Mengonsumsi pil kontrasepsi (Progestin) untuk mengurangi hot flush dan gangguan haid. Progestin juga bisa dikonsumsi untuk mengatur haid dan ablasi endometrium serta mengurangi perdarahan. Untuk melakukan hal ini, kita harus berkonsultasi dengan dokter.
  • Menerapkan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan rendah lemak, tinggi serat, tinggi kalsium, makanan yang tinggi kandungan fitoestrogennya, seperti tempe, tahu, dan produk olahan kedelai lainnya, serta menghindari konsumsi alkohol. Pola makan tersebut juga diikuti dengan pola hidup yang sehat dengan melakukan olahraga secara teratur dan beradaptasi dengan stres.
  • Menerima keadaan perimenopause sebagai suatu rahmat dari Tuhan dan sebagai keadaan yang harus disyukuri dan bukan keadaan yang tidak disukai karena hal tersebut akan memperparah gejala-gejala negatif akibat perimenopause ini.
Pil kontrasepsi dianggap tepat untuk mengatasi gejala perimenopause, walaupun sedang tidak mengatur kelahiran. Konsumsi dosis rendah yang teratur, akan mengurangi efek hot flashes dan kekeringan vagina.

Hidup sehat adalah pilihan terbaik untuk mengatasi gejala perimenopause. Caranya dengan:

Konsumsi nutrisi yang cukup
Osteoporosis dan risiko terkena penyakit jantung akan meningkat seiring bertambahnya usia. Konsumsilah makanan berkadar lemak rendah dan kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran dan kacang-kacangan. Dianjurkan juga untuk mengkonsumsi makanan kaya kalsium atau suplemen. Hindari alkohol dan kafein yang dapat memicu hot flashes.

Olah raga teratur
Olah raga teratur sedikitnya 30 menit sehari, akan menjaga berat badan dan meningkatkan kualitas tidur.

Mengurangi stres
Kurangi stres dengan berpasrah diri dan mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Atau Anda dapat melakukan yoga yang sangat membantu melewati masa transisi menuju menopause.

Kemungkinan Komplikasi

Meski tak ada yang perlu dikhawatirkan, namun waspadalah bila ada hal-hal yang mencurigakan sebagai berikut:
  • Menstruasi yang hebat, sehingga Anda harus mengganti pembalut setiap jam.
  • Menstruasi panjang yang berlangsung hingga lebih dari 8 hari.
  • Siklus menstruasi yang terlalu pendek, seperti kurang dari 21 hari.
Terima kasih telah membaca artikel tentang Perimenopause di blog Sehat dengan Herbal jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini di web browser anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.

Artikel terbaru :