Penyakit jantung koroner juga dikenal dengan istilah penyakit jantung iskemik adalah penyebab kematian nomor satu di Indonesia dan juga di Amerika. Padahal sebelum tahun 1996 penyakit ini masih menduduki peringkat ketiga di Indonesia. Sekitar 35 persen kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit jantung. Sedangkan di Asia Tenggara, menurut Federasi Jantung Dunia, angka kematian akibat penyakit jantung koroner mencapai 1,8 juta kasus pada tahun 2014.
Di Asia tenggara sendiri terjadi perubahan mendasar pada penyakit jantung koroner, yakni adanya perubahan pola makan yang mengikuti pola makan orang barat yang banyak mengandung lemak dan gula, seperti minuman ringan (soft drink) dan junk food. Selain itu, modernisasi di Asia Tengara mengakibatkan orang-orang menjadi lebih sedikit melakukan aktivitas fisik. Kemacetan lalu lintas yang parah di kota-kota besar dan ruang gerak pejalan kaki yang kurang juga berperan dalam hal ini.
Penyebab Jantung Koroner
Penyebab penyakit jantung koroner bukan diakibatkan karena terlalu banyak makan santan. Santan tidak menaikkan koelsterol. Penyebab utama penyakit jantung koroner adalah jika aliran darah ke jantung terhambat oleh timbunan lemak. Penimbunan lemak di dalam arteri jantung ini dikenal dengan istilah aterosklerosis. Hal ini lebih disebabkan karena terlalu banyak mengkonsumsi daging. Selain dapat mengurangi suplai darah ke jantung, aterosklerosis juga dapat menyebabkan terbentuknya trombosis atau penggumpalan darah sehingga aliran darah ke jantung terblokir sepenuhnya dan serangan jantung pun terjadi. Faktor pemicu aterosklerosis meliputi kolesterol yang tinggi, merokok, diabetes, serta tekanan darah tinggi.
Selain itu penyebab penyakit jantung koroner khususnya di Asia Pasifik adalah pola hidup orang Asia Tenggara. Hal ini terkait dengan tiga pokok :
- Terlalu banyak makan yang manis-manis dan berlemak (Gliko lipo toksisit)
- Kebiasaan hidup santai, kurang melakukan aktivitas fisik.
- Polusi lingkungan yang makin parah dan banyaknya radikal bebas yang bersumber dari :
- Asap rokok
- Polusi udara
- Polusi kimawi atau lingkungan (mialnya semprotan nyamuk, inteksida cat).
- Polusi elektromagnetik (misalnya dari handphone, layar TV, layar monitor)
- Polusi daru tubuh sendri (misalnya penyakit kronis seperti diabetes)
Jenis dan Gejala Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner ada dua jenis yang dikategorikan berdasarkan tingkat penghambatan aliran darah, yaitu angina (angin duduk) dan serangan jantung. Ketika tidak menerima suplai darah yang cukup hingga terlalu lemah untuk memompa darah, kinerja jantung akan menurun. Kondisi ini dikenal sebagai gagal jantung. Komplikasi ini dapat terjadi secara tiba-tiba maupun bertahap.
Sedangkan untuk jenis yang berdasarkan gejala kilinis ada dua jenis :
- Penyumbatan Koroner, Pembuluh Darah Besar (Koroner) tersumbat sementara dan biasanya menyebakan sakit yang hebat, walaupun mungkin hanya sebentar.
- Penyumbatan Pembuluh Darah Kecil (Iskemi), disebabkan oleh Kolesterol dan juga Diabetes dimana penyakit yang terakhir ini menyebabkan kakunya pembuluh darah, sehingga tidak dapat mengalirkan darah secara maksimal, pembuluh darah kecil yang terganggu jumlahnya banyak dan terjadi di seluruh tubuh.
Sedangkan untuk gejala dari penyakit jantung, antara lain:
- Nyeri. Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).
- Sesak napas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).
- Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.
- Palpitasi (jantung berdebar-debar)
- Pusing & pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan.
Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Jantung Koroner
Dibawah ini adalah tips mencegah penyakit jantung koroner adalah :
- Periksa tekanan darah secara teratur
- Tidak merokok
- Periksa apakah anda mengidap diabetes, dan kendalikan kadar glukosa darah bila anda mengidap diabetes
- Pertahankan berat badan yang normal
- Diet rendah kolesterol dan lemak jenuh
- Olahraga secara teratur
- Menjaga berat badan yang sehat
- Kurangi dampak stres dengan cara relaksasi
- Lakukan pemeriksaan secara teratur
- Konsumsi makanan yang mengandung antioksidan untuk radikal bebas. Antioksidan adalah zat yang dapat menangkap radikal bebas supata tidak bereaksi. contoh dari makanan anti oksidan adalah: tempe, kedelai, the hijau, bawang putih, mengkudu, Vitamin E, C, A B12, dan B16,
Dan jika Anda sudah sudah divonis mengidap penyakit jantung disarankan untuk berkonsultasi kedokter untuk pengobatan dan penanganan yang lebih intensif.
Terima kasih telah membaca artikel tentang Fakta Tentang Penyakit Jantung Koroner di blog Sehat dengan Herbal jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini di web browser anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.
1 comments :
numpang share ya min
Balas