Sistem kekebalan tubuh setiap orang berbeda sehingga ada beberapa orang yang sangat sensitif terhadap alergen (faktor pemicu alergi) tertentu, sedangkan sebagian orang yang lain tidak. Tidak mesti dua orang dengan jenis kulit yang sama dapat dipengaruhi oleh alergen yang sama. Alergi kulit jarang menular. Seringkali alergi kulit dapat menyebabkan komplikasi pada kulit. Umumnya, reaksi alergi pada kulit bisa terjadi beberapa hari sampai beberapa bulan dan dalam beberapa kemungkinan seumur hidup. Hal ini sebagian besar tergantung pada tingkat dan waktu paparan alergen yang menyebabkan alergi. Karena alergi, tubuh seseorang dapat mendeteksi adanya ancaman dari benda yang dianggap asing oleh tubuh. Dengan cara yang sama dengan alergi kulit, sel-sel yang membelah lebih daripada biasanya, atau dapat dikatakan sel kanker, juga dideteksi sebagai ketidaknormalan dalam tubuh yang juga harus diatasi dan diperangi. Penderita alergi biasanya mengalami asma, diare, atau muntah, gatal-gatal, biduran, eksim, sakit kepala, dan lain-lain.
Bila anda atau keluarga mengalami alergi kulit segera kunjungi dokter untuk membantu Mengatasi penyakit alergi kulit. Bila memungkinkan dapat mengunjungi dokter spesialis alergi imunologi. Alergi dapat berpotensi memicu terjadinya penyakit lain dari yang kronis sampai yang asma hingga yang dapat berakibat fatal seperti syok anaflaksis atau Steven Jhonson Syndrome yang timbul akibat alergi pada obat.
Bila anda atau keluarga mengalami alergi kulit segera kunjungi dokter untuk membantu Mengatasi penyakit alergi kulit. Bila memungkinkan dapat mengunjungi dokter spesialis alergi imunologi. Alergi dapat berpotensi memicu terjadinya penyakit lain dari yang kronis sampai yang asma hingga yang dapat berakibat fatal seperti syok anaflaksis atau Steven Jhonson Syndrome yang timbul akibat alergi pada obat.
Penyebab Alergi Pada Kulit
Ada dua faktor penyebab, yaitu genetik dan lingkungan.
Genetika adalah salah satu penyebab paling umum. Risiko alergi Anda sangat berhubungan dengan sejarah alergi orang tua. Jika kedua orang tua tidak mengidap alergi, Anda hanya berisiko 15 persen mengidap alergi. Tapi jika ayah-ibu Anda pengidap alergi, risiko Anda pun bisa lebih dari 60 persen. Banyak keluarga memiliki nenek moyang yang menderita alergi kulit tertentu dan ini mungkin berlanjut selama beberapa generasi.
Faktor lain adalah lingkungan. Reaksi alergi terjadi jika Anda terkena suatu alergen. Semakin besar dan berulang-ulang paparan alergen, maka alergi pun cepat berkembang. Selain itu ada faktor lain yang 'berkomplot' menyebabkan kondisi-kondisi alergi, diantaranya kebiasaan merokok, polusi, infeksi, dan hormon.
Alergen setiap orang berbeda-beda. Beberapa alergen yang paling sering ditemukan, yaitu:
Tungau dan debu rumah
Tungau hidup dari kerak kulit manusia yang terkelupas secara teratur menjadi debu dalam rumah. Tungau suka hidup di tempat hangat dan lembap, misalnya kasur, seprai, selimut, bantal, sofa, dan lainnya. Tungau ini sangat kecil sehingga memungkinkan melayang-layang di udara. Tungau yang terhirup dapat menyebabkan gejala demam serbuk sari (hay fever) dan asma. Jika terkena kulit, dapat menyebabkan eksem.
Rumput dan serbuk bunga (pollen)
Serbuk ini berbentuk butiran kecil yang dibawa oleh serangga dan angin. Jika terkena mata, hidung, atau paru-paru pada orang yang sangat peka, bisa menyebabkan hay fever.
Kulit, bulu, dan ludah hewan
Hampir semua hewan berbulu dapat menyebabkan alergi. Alergen yang terdapat di kerak kulit, bulu, dan ludah hewan dapat bertahan lama dan sangat mudah menyebar sehingga dapat menyerang orang yang bukan pemilik hewan tersebut.
Makanan
Alergi makanan muncul dalam berbagai bentuk, dari gejala ringan seperti gatal-gatal dan bibir bengkak, hingga ke serangan yang mengancam jiwa. Makanan yang paling umum menimbulkan alergi adalah seafood.
Obat
Beberapa antibiotik dapat menyebabkan alergi. Biasanya, reaksi alergi tidak timbul pada saat pertama kali obat itu diminum, tapi pada pemakaian berikutnya.
Genetika adalah salah satu penyebab paling umum. Risiko alergi Anda sangat berhubungan dengan sejarah alergi orang tua. Jika kedua orang tua tidak mengidap alergi, Anda hanya berisiko 15 persen mengidap alergi. Tapi jika ayah-ibu Anda pengidap alergi, risiko Anda pun bisa lebih dari 60 persen. Banyak keluarga memiliki nenek moyang yang menderita alergi kulit tertentu dan ini mungkin berlanjut selama beberapa generasi.
Faktor lain adalah lingkungan. Reaksi alergi terjadi jika Anda terkena suatu alergen. Semakin besar dan berulang-ulang paparan alergen, maka alergi pun cepat berkembang. Selain itu ada faktor lain yang 'berkomplot' menyebabkan kondisi-kondisi alergi, diantaranya kebiasaan merokok, polusi, infeksi, dan hormon.
Alergen setiap orang berbeda-beda. Beberapa alergen yang paling sering ditemukan, yaitu:
Tungau dan debu rumah
Tungau hidup dari kerak kulit manusia yang terkelupas secara teratur menjadi debu dalam rumah. Tungau suka hidup di tempat hangat dan lembap, misalnya kasur, seprai, selimut, bantal, sofa, dan lainnya. Tungau ini sangat kecil sehingga memungkinkan melayang-layang di udara. Tungau yang terhirup dapat menyebabkan gejala demam serbuk sari (hay fever) dan asma. Jika terkena kulit, dapat menyebabkan eksem.
Rumput dan serbuk bunga (pollen)
Serbuk ini berbentuk butiran kecil yang dibawa oleh serangga dan angin. Jika terkena mata, hidung, atau paru-paru pada orang yang sangat peka, bisa menyebabkan hay fever.
Kulit, bulu, dan ludah hewan
Hampir semua hewan berbulu dapat menyebabkan alergi. Alergen yang terdapat di kerak kulit, bulu, dan ludah hewan dapat bertahan lama dan sangat mudah menyebar sehingga dapat menyerang orang yang bukan pemilik hewan tersebut.
Makanan
Alergi makanan muncul dalam berbagai bentuk, dari gejala ringan seperti gatal-gatal dan bibir bengkak, hingga ke serangan yang mengancam jiwa. Makanan yang paling umum menimbulkan alergi adalah seafood.
Obat
Beberapa antibiotik dapat menyebabkan alergi. Biasanya, reaksi alergi tidak timbul pada saat pertama kali obat itu diminum, tapi pada pemakaian berikutnya.
Gejala Alergi Pada Kulit
Beberapa gejala alergi yang sering ditemui :
Alergi Pada Hidung
Gejala alergi yang terjadi pada hidung hampir sama dengan gejala flu. Beberapa gejala yang mungkin sama antara gejala alergi dan gejala flu seperti hidung mampet, bersin-bersin, dan hidung yang terus berair. Namun mungkin ada beberapa perbedaan yang mungkin dapat membedakan gejala tersebut. Gejala yang membedakan seperti deman yang terjadi pada flu lebih sering dibanding alergi serta durasi yang dialami pada flu sekitar 7 hingga 10 hari sedangkan pada alergi terus menetap sampai dilakukan pengobatan. Gatal pada hidung saat menderita flu tidak terlalu sering, berbeda dengan alergi yang teris merasaakan gatel pada hidung. Yang paling membedakan adalah rasa nyeri pada tenggorokan yang tidak dirasakan pada penderita alergi namun dirasakan sering pada penderita flu.
Gejala Alergi Pada Makanan
Alergi pada makanan yang disebut dengan alergi laktosa yaitu alergi yang disebabkan dari produk susu seperti keju danh yogurt. Gejala yang ditimbulkan antara lain sakit perut dan diare. Kentut, kram, dan kembung yang diakibatkan dari adanya gas yang terbentuk dalam tubuh kita karena alergi terhadap makanan seperti kacang atau yang terbuat dari kacang. Ketika tubuh tak mampu untuk mencerna protein yang terlalu kompleks dalam makanan yang menyebabkan alergi maka tubuh akan merespon dengan gejala alergi yang cukup berat seperti mual, muntah, diare, dan lainnya.
Semua gejala yang muncul akibat alergi terhadap makanan dapat muncul dalam waktu beberapa menit hingga satu jam setelah mengkonsumsi makanan. Ketika makanan masuk ke sistem pencernaan dan tak berhasil untuk dicerna dengan baik maka zat alergen akan masuk dalam aliran darah dan ketika aliran darah sampai kekulit akan menimbulkan rasa gatal sebagai gejalanya.
Gejala Alergi Pada Antibiotik
Obat antibiotik yang sebagian atau seluruhnya terbuat dari bakteri dan jamur yang menyebabkan gangguan fungsi dan sistem kekebalan tubuh gagal untuk melawannya. Antibiotik dapat membantu membunuh bakteri atau menghambat pertumbuhan bakteri yang ada dalam tubuh kita. Untuk cacatan bahwa antibiotik hanya dapat mengurangi infeksi yang disebabkan oleh bakteri bukan oleh virus yang padat menimbulkan flu. Ketika tubuh mengalami reaksi yang tidak diinginkan terhadap antibiotik meski telah digunakan dengan hati-hati tetap akan menyebabkan gejala alergi pada diri anda.
Gejala alergi yang terjadi dalam tubuh dapat dibedakan dari mana alergi tersebut terjadi. Beberapa bagian tubuh yang sering dipengaruhi oleh alergi yaitu:
- Gejala yang terjadi pada saluran pernafasan seperti batuk, pikek, hidung tersumbat, sesak nafas, mengi suara, bersin, mimisa, sakit telinga, kemerahan pada telinga, tenggorokan yang gatal, dan suara yang serak.
- Gejala yang terjadi pada saluran pencernaan seperti nyeri pada perut, diare, sulit buang air besar, kembung, dan sering kentut.
- Gejala yang terjadi pada kulit seperti gatal-gatal, kulit yang merah dengan bintik-bintik, kulit menebal, eksim, kulit yang berubah menjadi kebiruan/hitam, dan bibir yang membengkak.
- Gejala yang terjadi pada mata seperti mata gatal, mata merah, mata berair, mata belekan, warma kehitaman yang terjadi dibawah mata, serta mata bintitan.
Mengobati Alergi Kulit
Telah ditemukan melalui penelitian, bahwa hampir 80% dari anak-anak penderita eksim dapat menyebabkan asma atau demam. Non-steroid seperti Elidel dapat mencegah penyebarannya. Anak-anak yang menderita alergi kulit memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, yang membuat mereka rentan terhadap virus dan infeksi bakteri. Obat-obatan antibiotik dan krim dapat digunakan untuk menghindari infeksi. Menjaga lingkungan bersih adalah suatu keharusan untuk menghindari alergen, debu dan jamur. Terapi ini juga efektif dalam perawatan alergi kulit. Antihistamin berguna sebagai obat untuk alergen. Selain ini, hanya sabun yang tepat, deterjen, shampoo dan kosmetik lainnya harus digunakan (jika sama sekali diperlukan) dengan bimbingan seorang dokter ahli kulit, meskipun dianjurkan untuk mengurangi penggunaannya dalam alergi kulit. Selain itu dapat mencoba perawatan kulit herbal atau alami yang sebagian besar sangat efektif dan tanpa efek samping.
Kulit adalah organ terbesar dalam tubuh manusia, yang memberi kita rasa sentuhan dan juga mengatur suhu tubuh. Tidak peduli kapanpun, lapisan di bawah kulit terus bekerja keras untuk memberi kita daya kekuatan untuk kesehatan. Kita bisa membuat lebih mudah dengan mengikuti gaya hidup alami, mengikuti kebiasaan hidup sehat dan mendapatkan penanganan yang tepat waktu untuk setiap jenis alergi kulit ringan.
Beberapa nutrisi yang dapat membantu mengatasi alergi kulit adalah :
Kulit adalah organ terbesar dalam tubuh manusia, yang memberi kita rasa sentuhan dan juga mengatur suhu tubuh. Tidak peduli kapanpun, lapisan di bawah kulit terus bekerja keras untuk memberi kita daya kekuatan untuk kesehatan. Kita bisa membuat lebih mudah dengan mengikuti gaya hidup alami, mengikuti kebiasaan hidup sehat dan mendapatkan penanganan yang tepat waktu untuk setiap jenis alergi kulit ringan.
Beberapa nutrisi yang dapat membantu mengatasi alergi kulit adalah :
- Vitamin C mempunyai manfaat antihistamin alami sehingga seringkali dikonsumsi untuk membantu mengatasi alergi.
- Bromelain (enzim dari nanas) juga efektid, dalam mengurnagi peradangan, membantu mengatasi antigen yang masuk ke dalam tubuh.
- Supelemen enzim pencernaan (Digestive Enzymes) dapat efektif untuk alergi makanan dengan meningkatkan pencernaan dan mengurangi penyerapan pemicu alergi, protein (antigen) dalam makanan yang tidak dicerna dengan sempurna.
- Konsumsi Quercetin (biofavonoid) secara teratur dapat membentuk kekebalan yang kuat untuk menghadapi alergen sehingga tidak menimbulkan reaksi alergi yang berat. Quercetin akan menguatkan sel membran dari sel mast sehingga sel mast menjadi kurang reaktif terhadap antigen (alergen) dan menurunkan kemampuannya untuk melepaskan histamin.
- Sebagian meyakini Lactobacillus acidophilus dapat membantu mengatasi alergi kulit terutama akibat makanan.
- CoQ10 membantu meredakan alergi. Pada penderita alergi yang berat umumnya mempunyai kadar CoQ10 yang rendah dalam darahnya.
- Beberapa herbal dan makanan lainnya yang diyakini dapat membantu adalah Reishi Mushroom, Wheat grass, cat's claw, Ginkgo Biloba (menghambat aktifitas esofinilo), flax sees oil.
Terima kasih telah membaca artikel tentang Penyebab, Gejala dan Pengobatan Alergi Kulit di blog Sehat dengan Herbal jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini di web browser anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.