Sekilas Tentang Pegagan - Pegagan (Centella asiatica) adalah tanaman liar yang banyak tumbuh di perkebunan, ladang, tepi jalan, serta pematang sawah. Tanaman ini berasal dari daerah Asia tropik, tersebar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, India, Republik Rakyat Tiongkok, Jepang dan Australia kemudian menyebar ke berbagai negara-negara lain. Nama yang biasa dikenal untuk tanaman ini selain pegagan adalah daun kaki kuda dan antanan.
Pegagan/Kaki Kuda
Nama ilmiah : Centella asiatica, (Linn), Urban
Klasifikasi
Kingdom : Plantea
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Centella
Spesies : Centella asiatica (L.) Urban.
Deskripsi Tanaman
Klasifikasi
Kingdom : Plantea
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Centella
Spesies : Centella asiatica (L.) Urban.
Deskripsi Tanaman
Pegagan menyukai lingkungan tanah yang agak lembab, sekaligus mendapat cukup sinar matahari atau teduh, seperti di padang rumput,
pinggir selokan, sawah, dan sebagainya, terna liar, terdapat di seluruh
Indonesia, berasal dari Asia tropik. Kadang-kadang di tanam sebagai
penutup tanah di perkebunan atau sebagai tanaman sayuran (sebagai
lalap), terdapat sampai ketinggian 2.500 m di atas permukaan laut.
Pegagan termasuk tanaman herba menahun tanpa batang. Tumbuh menjalar pada tanah sehingga sering digunakan sebagai tanaman penutup tanah, tetapi dengan rimpang
pendek dan stolon-stolon yang merayap dengan panjang 10 cm - 80 cm, akar
keluar dari setiap bonggol, banyak bercabang yang membentuk tumbuhan
baru. Ia tumbuh dengan baik pada lingkungan yang sesuai dan tidak membutuhkan perawatan khusus. Tanaman ini bias diperbanyak secara vegetative dengan stolon-stolonnya.
Nama Lokal
Menurut asal-usulnya, tanaman ini berasal dari Asia Tropik dan tersebar ke wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan berbagai sebutan nama lokal, di antaranya antanan, pegagan, kerok batok, gagan-gagan, rendeng, cowek-cowekan, panegowang (Jawa); antanan gede, dulang sontak (Sunda); kos tekosan (Madura); pagaga (Makasar); dau tungke (Bugis); kori-kori (Halmahera); dan koloti manora( Ternate), Peugaga (Aceh), jalukap (Banjar), daun kaki kuda (Melayu), ampagaga (batak), piduh (bali), bebele (lombok), sandanan (irian) broken copper coin, semanggen (Indramayu,Cirebon), buabok (Inggris), paardevoet (Belanda), gotu kola (Sinhala), vallarei (Tamil), ji xue cao (Hanzi), Pigago (Minang)
Menurut asal-usulnya, tanaman ini berasal dari Asia Tropik dan tersebar ke wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan berbagai sebutan nama lokal, di antaranya antanan, pegagan, kerok batok, gagan-gagan, rendeng, cowek-cowekan, panegowang (Jawa); antanan gede, dulang sontak (Sunda); kos tekosan (Madura); pagaga (Makasar); dau tungke (Bugis); kori-kori (Halmahera); dan koloti manora( Ternate), Peugaga (Aceh), jalukap (Banjar), daun kaki kuda (Melayu), ampagaga (batak), piduh (bali), bebele (lombok), sandanan (irian) broken copper coin, semanggen (Indramayu,Cirebon), buabok (Inggris), paardevoet (Belanda), gotu kola (Sinhala), vallarei (Tamil), ji xue cao (Hanzi), Pigago (Minang)
Buah
Buah berukuran kecil, berbentuk lonjong dengan ukuran 2-2,5 mm. Buah biasanya mengeluarkan aroma wangi, namun rasanya pahit.
Bunga
Bunga pegagan tersusun dalam sebuah karangan seperti payung. Bunga muncul dari ketiak daun. Bunga berwarna putih atau merah muda, tersusun dalam karangan berupa payung, tunggal atau 3-5 bersama-sama keluar dari ketiak daun. Tangkai bunga sangat pendek, hanya berukuran 5 mm- 50 mm, semula tegak, kemudian membengkok ke bawah, daun pembalut 2-3, tangkai bunga sangat pendek. Sisi lebar dari bakal buah saling tertekan.
Bunga pegagan tersusun dalam sebuah karangan seperti payung. Bunga muncul dari ketiak daun. Bunga berwarna putih atau merah muda, tersusun dalam karangan berupa payung, tunggal atau 3-5 bersama-sama keluar dari ketiak daun. Tangkai bunga sangat pendek, hanya berukuran 5 mm- 50 mm, semula tegak, kemudian membengkok ke bawah, daun pembalut 2-3, tangkai bunga sangat pendek. Sisi lebar dari bakal buah saling tertekan.
Waktu berbunga : Januari - Desember.
Mahkota
Daun mahkota kemerahan, dengan pangkal pucat, panjang 1-1,5 mm.
Buah
Buah kecil bergantung yang bentuknya lonjong/pipih panjang 2 - 2,5 mm, baunya wangi dan rasanya pahit. Lebar lebih panjang dibanding tinggi, tinggi 3 mm, berlekuk 2 tidak dalam, merah muda kuning, berusuk 8.
Daun
Helai daun tunggal, bertangkai panjang sekitar 5-15 cm berbentuk ginjal. Tepinya bergerigi atau beringgit, dengan penampang 1-7 cm tersusun dalam roset yang terdiri atas 2-10 helai daun, kadang-kadang agak berambut. Pegagan memiliki helaian daun yang bentuknya menyerupai ginjal atau kaki kuda, sehingga tidak heran ada yang menamakannya daun tapak kuda. Helaian daun pegagan merupakan daun tunggal yang memiliki tangkai panjang.
Batang
Pegagan biasa disebut sebagai herba menahun tanpa batang.Namun, tanaman ini memiliki rimpang pendek yang merupakanperwujudan batang sekaligus sebagai sarana penyimpan makanan yang berada di dalam tanah.Selain itu, pegagan juga memiliki stolon-stolon yang merayap dengan panjang 10-80 cm.
Akar
Akar muncul pada setiap bonggol stolon.Bagian tersebut selanjutnya akan berkembang menjadi tanaman baru.Hal itu ditandai dengan terbentuknya rimpang dan munculnya daun pada bagian yang sama.
Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis
Pegagan mempunyai rasa manis dan bersifat sejuk.
Efek
farmakologis pegagan diantaranya : antitoxic, peluruh air seni,
penenang (sedatif), penurun panas (antipiretik), peluruh kemih, anti
lepra, anti sifilis, anti-infeksi, membersihkan darah, dan lain-lain.
Daun pegagan berfungsi sebagai astringensia dan tonikum. Pegagan juga
dikenal untuk revitalitasi tubuh dan otak yang lelah serta untuk
kesuburan wanita.
Kandungan Kimia
Asiaticoside,
thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahminoside,
brahmic acid, madasiatic acid, meso-inositol, centellose, carotenoids,
garam-garam mineral seperti garam kalium, natrium, magnesium, kalsium,
besi, vellarine, zat samak. Senyawaan glikosida triterpenoida yang
disebut asiaticoside dan senyawaan sejenis, mempunyai kasiat anti lepra
(Morbus Hansen), Daun Pegagan mengandung senyawa glikosida
trigergepnoida, alkaloid hidrokotilin, steroid, tanin, minyak atsiri,
gula pereduksi dan garam-garam mineral seperti garam-garam mineral
seperti garam kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi thankunisida,
isothankunisida, karotenoids, asam asiatat, asam madekasat, dan
lain-lain.
Asiatikosida merupakan zat aktif yang berkhasiat sebagai antilepra. juga mempunyai efek mendorong penyembuhan pada luka .
Khasiat
Pegagan dapat mengobati berbagai macam penyakit seperti : Hepatitis, Campak, Demam, Amandel (Tonsilis), Sakit tenggorokan; Bronkhitis, Infeksi dan Batu saluran kencing, Mata merah, Wasir; Keracunan, Muntah darah, Batuk darah, mimisan, Sakit perut, cacingan, menambah nafsu makan., Lepra, Typus, Busung, Sakit kepala, Influenza, Keracunan Jengkol, Ayan, Keracunan Gelsemium elegans, arsenic,
Terima kasih telah membaca artikel tentang Sekilas Tentang Pegagan di blog Sehat dengan Herbal jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini di web browser anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.